Senin, 09 Juli 2012

z


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.                Deskripsi Data
Dari hasil belajar yang dicapai setelah proses kegiatan penelitian selama 2 siklus pembelajaran IPS dengan metode tutor sebaya pada peserta didik kelas IX-8 di SMP Negeri 143 Jakarta Utara. Diperoleh data siklus sebagai berikut:
1. Deskripsi Data Siklus I
Pada siklus 1 terdiri dari 4 tahap tindakan. Tahap – tahap tindakan dalam siklus 1 terdiri dari :
a.       Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
1)      Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus  rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik, lembar skor tim, lembar rangkuman tim, soal – soal kuis , alat evaluasi pembelajaran, dan instrument penelitian seperti panduan wawancara, lembar observasi pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya dan angket peserta didik setelah kegiatan belajar mengajar.
2)      Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan obsever. Peneliti sebagai pelaksanan tindakan. Obsever bertugas untuk mengisi lembar observasi pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok.
3)      Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran seperti : karton, spidol, media power poin, gambar,.
b.      Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 terbagi menjadi 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2012. Pada awal tatap muka, guru menjelaskan materi sesuai dengan rencana pengajaran pada pertemuan dengan pembelajaran dibantu oleh teman sebayanya (tutor sebaya) selama 15 menit.
Pada kegiatan inti, guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 6 kelompok belajar yang terdiri dari 6 orang peserta didik secara heterogen (ada yang pintar, sedang dan kurang). Guru mengarahkan agar peserta didik berkumpul sesuai dengan daftar kelompok. Pada saat pembentukan kelompok, peserta didik agak ribut dan ramai. Hal ini dikarenakan ada beberapa peserta didik yang tidak mau dikelompokan dengan teman yang lainnya selain teman sebangkunya. Guru membagikan bagian materi berupa pokok bahasan pada tiap – tiap kelompok belajar. Kemudian tiap – tiap kelompok mendiskusikan materi yang ditugaskan guru. Ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam kelompoknya. Guru membimbing masing – masing kelompok dalam menyelesaikan tugasnya yang dibantu oleh teman sebayanya. Setelah diskusi, tiap peserta didik dalam satu kelompok menunjukan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Ada satu atau dua orang peserta didik pada masing – masing kelompok yang kurang memperhatikan dan tidak  peduli terhadap penjelasan temannya.








Foto di atas menunjukan diskusi antar sesama anggota kelompok. Masih ada satu orang peserta didik yang kurang memperhatikan untuk bekerja sama dan tidak peduli terhadap penjelasan temannya sehingga yang bekerja hanya sebagiannya saja, motivasi peserta didik masih rendah.
Guru meminta satu atau dua kelompok mempersentasikan hasil diskusi sekaligus menjawab pertanyaan kelompok lain bila ada. Guru meminta tiap – tiap kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Guru memberikan umpan balik atas kegiatan diskusi kelas dan memberikan cara untuk mengerjakan soal latihan. Kegiatan ini berlangsung selama 55 menit.
Pada kegiatan penutup guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab secara lisan. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pelajaran. Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari lagi materi yang mereka telah pelajari untuk persiapan sistem tutor sebaya secara bergantian tiap kelompok pada pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup ini berlangsung selama 10 menit.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 17 Februari 2012 jam ke 5-6. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang berupa guru mengecek kembali pengetahuan awal peserta didik tentang interpretasi peta. Guru menjelaskan skor yang diperoleh dalam kuis dan memotivasi peserta didik tentang pentingnya skor kemajuan individu dalam kelompok. Kegiatan pendahuluan berlangsung selama 15 menit.
Pada kegiatan inti setiap kelompok menyiapkan presentasi hasil diskusi dengan dibagi dua orang sebagai tutor sebaya dan yang lainnya sebagai anggota atau siswa. Setelah dibagi kemudian hasil kerja kelompok ditempel pada dinding kelas. Setalah itu guru membuat sistem bergantian kunjungan ari kelompok satu ke kelompok lainnya. Pada pelaksanaan yang menjadi anggota saling bertukar tempat menuju kelompok lainnya untuk menerima materi dari teman sebayanya. Kegiatan ini berlangsung selama 60 menit.






Dari foto diatas menunjukkan satu atau dua orang dari setiap kelompok menjadi tutor sebaya untuk memberikan penjelasan materi kelompoknya kepada kelompok lain, suasana pada siklus I pertemuan kedua masih ada beberapa siswa kurang memperhatikan dan kurang bergairah dan ada juga siswa sebagai tutor sebaya masih bercanda.
Pada kegiatan penutup guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan mengadakan evaluasi hasil presentasi siswa sebagai tutor sebaya. Ternyata banyak siswa yang masih kurang mengerti dan sebagian siswa minta diulangi lagi untuk memantapkan hasil belajarnya.
c.       Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan dan penilaian terhadap guru dan peserta didik. Pengamatan dan penilaian terhadap peserta didik dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar aktivitas peserta didik saat KBM.







Hasil perolehan skor aktivitas peserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar  selama siklus pertama pertemuan satu dan dua dapat dilihat pada tabel 2 yaitu sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta

No
Nilai
Jmlh Siswa
Jmlh Nilai
Kriteria
Ket
Sgt Krg
Kurang
Cukup
Baik
Sgt Baik
1
40
8
320
22.2 %




Nilai Rata-rata kelas = 2030 : 36 =  56.38
2
50
7
350

19.5 %



3
60
14
840


38.9 %


4
70
4
280



11.1 %

5
80
3
240




8.3 %
Jumlah
36
2030
22.2 %
19.5 %
38.9 %
11.1 %
8.3 %

Grafik 1
Kriteria Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX
SMP Negeri 143 Jakarta  pada Siklus I






Grafik 2
Presentasi Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX
SMP Negeri 143 Jakarta  Pada Siklus  I

Berdasarkan tabel. 2. Nilai rata-rata mata pelajaran IPS kelas IX-8 pada Siklus I adalah 56.38 masih dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS 70. Sebanyak 8 orang peserta didik (22.2 %) masih mendapat perolehan nilai dengan kriteria sangat kurang. Sebanyak 7 orang peserta didik (19.5 %) mendapat perolehan nilai kriteria kurang dan hanya 14 orang peserta didik (38.9 %) yang mendapat perolehan nilai dengan kriteria cukup. Ini berarti bahwa peserta didik yang sudah memahami materi pelajaran IPS kompetensi Interpretasi Peta dengan metode tutor sebaya masih sangat sedikit hanya 19.4 % nya saja. Selebihnya 80.6 % belum memahami materi pelajaran IPS yang disampaikan dengan metode tutor sebaya sehingga masih diperlukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar pada siklus II.

Tabel 3
Nilai Rata-rata Aktivitas Peserta Didik Kelas VI
SDN Semper Barat 14 pada Siklus I
o
Nilai
Jmlh Siswa
Jmlh Nilai
Kriteria
Ket
Sgt Krg
Kurang
Cukup
Baik
Sgt Baik
1
40
5
200
13.9 %




Nilai Rata-rata kelas = 1970 : 36 =  54.72
2
45
3
135
8.3 %




3
50
6
300

16.7 %



4
55
10
550

27.8 %



5
60
4
240


11.1 %


6
65
3
195


8.3 %


7
70
5
350



13.9  %

Jumlah
36
1970
22.2 %
44.5  %
19.4 %
13.9 %



Grafik 3
Kriteria Aktivitas Peserta Didik Kelas VI
SDN Semper Barat 14 pada Siklus I
Grafik 4
Presentasi Aktivitas Peserta Didik  Kelas VI
SDN Semper Barat 14  Pada Siklus  I

Berdasarkan tabel 3 diperoleh presentasi aktivitas peserta didik pada siklus I, sebanyak 8 peserta didik  (22.20 %) termasuk kriteria sangat kurang, 16 pserta didik (44.50 %) kurang, dan hanya 7 orang peserta didik  (19.40 %) yang termasuk kriteria cukup (mau bekerja sama, berinisiatif, penuh perhatian dan bekerja sistematis ). Ini berarti masih perlu dilakukan perbaikan pada siklus II. 
Dari hasil observasi ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam pengelolaan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1)      Sebagian kelompok masih ada yang belum memahami langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya secara utuh dan menyeluruh.
2)      Masih ada kelompok yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok kurang serius dalam belajar.
3)      Guru kurang memotivasi peserta didik dalam belajar dan kurang membimbing seluruh kelompok dalam kegiatan kelompok sehingga tidak semua peserta didik terlibat dalam kegiatan kelompok.
4)      Masih ada kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti dan observer saling memberikan masukan agar siklus berikutnya lebih baik, maka pada pelaksanaan siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :
1)      Membantu kelompok yang belum memahami langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
2)      Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
3)      Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam kegiatan kelompok.
4)      Berusaha memberikan bimbingan yang merata pada semua kelompok sehingga tidak ada kelompok yang merasa tidak diperhatikan oleh guru dan semua peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
5)      Memberi pengakuan atau penghargaan (reward).
6)      Temuan hasil penelitian.
d.      Temuan Hasil Penelitian
Sesuai dengan hasil refleksi pembelajaran siklus I. Temuan hasil siklus diuraikan menjadi dua bagian yaitu :
1)      Temuan penelitian pada tahap pelaksanaan pembelajaran.
2)      Temuan penelitian pada hasil pembelajaran.
Temuan penelitian pada tahap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode tutor sebaya sebagai berikut : Pertama, guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya Kedua, guru kurang memotivasi peserta didik dalam belajar mengajar dan kurang membimbing seluruh kelompok sehingga tidak semua peserta didik terlibat dalam kegiatan kelompok. Ketiga, peserta didik belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan metode tutor sebaya dan aktivitas peserta didik dalam KBM hanya menyapai rata – rata 54.72 % dari 100% atau sekitar 12 orang dari 36 peserta didik. Keempat, masih ada peserta didik yang kurang mampu dalam mempersentasikan kegiatan dan belum bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah ditentukan.
Temuan penelitian pada hasil pembelajaran adalah rata – rata hasil ulangan setelah menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya mendapatkan hasil yang kurang yakni 56.38. Hal ini yang mendorong dilanjutkan pada siklus II.

2.      Deskripsi Data Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus II ini terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi serta replaning.
a.       Perencanaan
Perencanaan pada siklus II berdasarkan perencanaan ulang siklus pertama yaitu :
1)      Membantu kelompok yang belum memahami langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
2)      Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
3)      Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam kegiatan kelompok.
4)      Berusaha memberikan bimbingan yang merata pada semua kelompok sehingga tidak ada kelompok yang merasa tidak diperhatikan oleh guru dan semua peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
5)      Memberi pengakuan atau penghargaan (reward) berupa kata-kata sanjungan atau lainnya.
6)      Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya,lembar kerja peserta didik, dan observer.
7)      Menyiapkan instrument penelitian yang digunakan dalam siklus II.
b.      Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II terbagi menjadi 2 kali pertemuan. Pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 2 Maret 2012. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang berupa mengecek pengetahuan peserta didik dan hasil pekerjaan kelompok. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik tentang pentingnya belajar secara kelompok, serta menjelaskan materi yang akan dipelajari. Kegiatan pendahuluan berlangsung selama 10 menit.
Pada kegiatan inti guru meminta peserta didik berada dalam kelompok masing – masing, sesuai dengan data yang telah ada. Peserta didik terbagi menjadi 2 bagian kembali 1 atau 2 orang menjadi tutor dan yang lainnya sebagai siswa, setelah itu guru membuat rencana perjalanan setiap kelompok. Dalam kegiatan setiap kelompok yang diwakili oleh temannya sebagai siswa bergantian mengunjungi kelompok lainnya untuk mencatat, mendengar penjelasan dari tutor kelompok yang dikunjunginya setelah itu diberikan tanya jawab dari ulasan materi tersebut.







Dari foto diatas terlihat aktivitas siswa pada saat siklus II, siswa sebagai tutor menjelaskan materi kelomponya kepada siswa dari kelompok lain, kemudian yang menjadi siswa menyimak, mendengarkan serta mencatat apa yang diterangkan dari temannya, kemudian menanyakan yang dia tidak mengerti.
Setelah selesai diskusi, setiap peserta didik dalam satu kelompok saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Tiap – tiap dari anggota kelompok mendengarkan penjelasan temannya dengan sungguh – sungguh.
Guru mengingatkan kembali pada peserta didik bahwa saat diskusi kelompok, semua peserta didik harus saling bekerja sama. Agar semua peserta didik terlibat aktif, baik saat penjelasan materi oleh temannya sebagai tutor, tiap – tiap anggota kelompok mengajukan pertanyaan.
Sebagaian besar peserta didik merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentasi dari tutor kelompok lain. Guru meminta masing – masing kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Guru memberikan umpan balik atas kegiatan diskusi kelas. Kegiatan ini berlangsung selama 60 menit.
Suasana pembelajaran sudah mengarah pada pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya. Tugas yang diberikan guru kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja peserta didik mampu dikerjakan dengan baik. Peserta didik dalam satu kelompok menunjukan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang ditugaskan oleh guru melalui tanya jawab, diskusi maupun penjelasan tutor sebayanya dari anggota kelompok. Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta.
Pada kegiatan penutup guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab secara lisan. Guru bertanya tentang materi yang telah dipelajari secara lisan pada peserta didik yang ditunjuk. Guru meminta peserta didik membuat kesimpulan dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari untuk persiapan kuis pada pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup ini berlangsung selama 10 menit.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 7 Maret 2012, kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengecek pengetahuan awal peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik tentang pentingnya skor peningkatan individu dalam kelompok mereka. Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit.
Pada kegiatan inti peserta didik mengerjakan soal kuis yang dikerjakan secara individu. Guru bersama peserta didik melakukan perhitungan skor kuis. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapatkan skor tim tinggi. Kegiatan inti berlangsung selama 60 menit. Dan sebagai penutup guru memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta didik yang sudah belajar dengan antusias, semangat, dan mendapatkan nilai ulangan diatas KKM dengan memberika reward bagi siswa yang berprestasi.
c.       Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, diadakan pengamatan dan penilaian terhadap guru dan peserta didik. Pengamatan dan penilaian terhadap guru dan peserta didik dilakukan oleh observer dengan mengisi instrument yang telah disiapkan yang meliputi observasi kegiatan guru dan peserta didik saat kegiatan belajar mengajar.








Hasil observasi aktivitas dalam KBM selama siklus II dapat dilihat pada tebel berikut :
Tabel 4
Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta Pada Siklus II

No
Nilai
Jmlh Siswa
Jmlh Nilai
Kriteria
Ket
Sgt Krg
Kurang
Cukup
Baik
Sgt Baik
1
55
1
55

2.8 %



Nilai Rata-rata kelas = 2885 : 36 = 80.13
2
60
2
120


5.6 %


3
70
7
490



19.4 %

4
80
12
960




33.3  %
5
90
14
1260




38.9  %
Jumlah
36
2885

2.8 %
5.6  %
19.4%
72.2  %

Grafik 5
Kriteria Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta  pada Siklus II




Grafik 6
Presentasi Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta  Pada Siklus  II


Berdasarkan tabel 3 Nilai rata-rata mata pelajaran IPS kelas IX-8 pada siklus II adalah 80.13 lebih tinggi dari nilai KKM mata pelajaran IPS (70). Hanya tinggal 3 orang peserta didik (8.4 %) yang termasuk kriteria kurang dan 7 orang peserta didik (19.4 %) dapat memperoleh nilai baik dan 26 orang peserta didik (72.2 %) memperoleh kriteria sangat baik. Ini berarti metode tutor sebaya yang digunakan dalam pembelajaran IPS memang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta.
Tabel 5
Nilai Rata-rata Aktivitas Peserta Didik Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada Siklus II

No
Nilai
Jmlh Siswa
Jmlh Nilai
Kriteria
Ket
Sgt Krg
Kurang
Cukup
Baik
Sgt Baik
1
50
2
100
5.6 %




Nilai Rata-rata kelas = 2588 : 36 = 71.89
2
55
1
55

2.8  %



3
65
4
195


11.1 %


4
70
9
630



25  %

5
75
9
675




25 %
6
78
6
468




16.7 %
7
80
5
400




13.8%
Jumlah
36
2588
5.6 %
2.8 %
11.1 %
25  %
55.5  %


Grafik 7
Kriteria Aktivitas Peserta Didik Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada Siklus II



Grafik 8
Presentasi Aktivitas Peserta Didik  Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta  Pada Siklus  II


Berdasarkan tabel 4, diperoleh nilai rata-rata aktivitas peserta didik pada siklus II  71.89 dengan kriteria baik dan sudah tidak ada lagi peserta didik yang termasuk kriteria sangat kurang, hanya 3 peserta didik (8.4 %) masuk kriteria kurang, selebihnya 33 (91.6 %) orang masuk kriteria baik. Ini berarti metode tutor sebaya sesuai dengan kebutuhan dan katerikteristik peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta aktif namun kurang percaya diri.
B.     Pembahasan Persiklus Pembelajaran Matematika
Tabel 6
Perbandingan Hasil Pembelajaran IPS kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta
Pada Siklus I dan 2

NO
Siklus
Nilai rata-rata Kelas
Kriteria
1
Siklus I
56.38
Kurang
2
Siklus II
80.13
Sangat Baik

Grafik 9
Perbandingan Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada Siklus I dan II

Berdasarkan tabel 5 dan Grafik 3.1 perbandingan hasil pembelajaran IPS Kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta pada siklus I dan Siklus II menunjukkan peningkatan nilai rata-rata, yaitu pada siklus I hanya 56.38 termasuk kurang menjadi 80.13 termasuk kriteria sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode tutor sebaya yang didukung oleh media pembelajaran yang baik mampu meningkatkan hasil pembelajaran IPS kompetensi interpretasi peta pada peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta.
Peserta didik menjadi lebih aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata hasil belajar dan nilai rata-rata aktivitas peserta didik mulai dari siklus I dan siklus II yang semakin meningkat pada tiap siklusnya hingga akhirnya mencapai nilai dengan baik.
Tabel 7
Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Peserta Didik kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada Siklus I dan II
 NO
Siklus
Nilai rata-rata Aktivitas
Kriteria
1
Siklus I
54.72
Kurang
2
Siklus II
71.89
Baik

Grafik 10
Perbandingan Hasil Aktivitas Peserta Diidk Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada Siklus I dan II






Berdasarkan tabel 6 dan Grafik 3.2 perbandingan nilai rata-rata aktivitas peserta didik  kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta menunjukkan peningkatan nilai rata-rata, yaitu pada Siklus I hanya 54.72 termasuk kriteria kurang menjadi 71.89 termasuk kriteria baik pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa metode tutor sebaya dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.

Refleksi Siklus II
Sesuai dengan hasil refleksi pembelajaran siklus II, temuan siklus diuraikan menjadi 2 bagian yaitu :
1.      Temuan penelitian pada tahap pelaksanaan pembelajaran.
2.      Temuan penelitian pada hasil pembelajaran.
Temuan pada tahap pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode tutor sebaya sebagai berikut:
 Pertama, tingkat kemampuan peserta didik dalam membangun kerjasama dalam masing – masing kelompok sudah meningkat jika dibandingkan siklus I.
Kedua, peserta didik sudah mampu berpartisipasi dan mempresentasikan kegiatan dengan baik.
Ketiga, rata – rata skor aktivitas peserta didik dalam KBM meningkat dibandingkan siklus I dari rata – rata skor 54.72 pada siklus I menjadi 71.89.
Keempat, tingkat kemampuan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya meningkat jika dibandingkan siklus I.
Kelima, guru sudah mampu membimbing peserta didik secara intesif pada saat pembelajaran.
Keenam, aktivitas guru meningkat dari 61,36% pada siklus I menjadi 79,54% pada siklus II.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.                 Kesimpulan
 Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.         Metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS kompetensi interpretasi peta pada peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta. Hal ini terbukti dari nilai belajar IPS peserta didik kelas IX-8 yang meningkat pada tiap siklusnya (Siklus I = 56.38 Siklus II = 80.13) pada siklus II memperoleh nilai rata-rata kelas yang lebih tinggi dari nilai KKM mata pelajaran IPS 75 dan termasuk kriteria sangat baik.
2.         Metode tutor sebaya sesuai dengan kebutuhan karakteristik paserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta yang energik dan aktif. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata aktivitas peserta didik yang meningkat pada tiap siklusnya (Siklus I = 54.72 Siklus II = 71.89). Pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata aktivitas peserta didik yang tinggi dan termasuk kriteria baik.

B.                 Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan maka peneliti mengajukan beberapa saran untuk perbaikan antara lain :
1.         Penerapan metode tutor sebaya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik agar dapat berhasil dengan baik.
2.         Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan melalui pemilihan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat memberikan hasil belajar yang baik.
3.         Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah dan guru agar lebih meningkatkan sarana prasarana, fasilitas belajar dan pelayanan sehingga proses belajar lebih kondusif dan akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas.




DAFTAR PUSTAKA


Ali Muhammad.1987.Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru.
Arsyad Azhar.1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arikonto Suharsimi.1988. Pengelolaan Kelas dan siswa. Jakarta: CV. Rajawali.
_____________.1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bina Aksara
_____________.1998.Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Danim Sudarwan.2008.Media Komunikasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan belajar.Bandung.Tarsito.

Hudojo Hrman.1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang:IKIP Malang.

Hazar Ibnu. 1999. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan. Jakarta; raja Grafindo Persada.

Hasan Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta, Bumi Aksara.

Irianto Agus. 2006. Konsep Dasar Statistik. Jakarta: Kencana.
Nasution. 1992. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bina Aksara.

Purwanto Ngalim M.1990.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Remaja Rosda Karya
Qurtubi, Ahmad. 2009. Perencanaan System Pengajaran. Jakarta: PT. Bintang Harapan Sejahtera.

__________. 2009.Tekhnologi dan media Pendidikan.Jakarta:PT.Bintang Harapan Sejahtera.

Rasyad Aminudin.2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.
Ruseffendi ET.1980.Pengajaran Matematika Modern. Bandung:Tarsito.
Roestyah NK.1991.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Aneka Cipta:IKAPI.
Sadiman S Arief.2003. Media Pendidikan Penegertia, Pengembangan dan Pemanfaatannya.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Surya Muh.1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pembangunan Jaya.
Surakhmad Winarno.1990. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Edisi V. Bandung:Tarsito.
Sujana Nana.1989.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Rosda Karya.
_____________.1989.Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses Belajar Mengajar.Bandung.Sinar Baru.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.
Silverius Suke. 1997. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik.Jakarta :Grasindo.
Sallamah Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika, Solo, Tiga Serangkai.
Uzer Usman Moh.1995.Menjadi Guru Profesional,Bandung, Remaja Rosda Karya.

Wahyudin.2002. Ensiklopedi Matematika, Depdiknas.

Yusuf Hadi Miarso. 2004. Managemen Tekhnologi Pendidikan. Jakarta:Perdana Media.