BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Data
Dari hasil belajar yang dicapai
setelah proses kegiatan penelitian selama 2 siklus pembelajaran IPS dengan metode tutor
sebaya pada peserta
didik kelas IX-8 di
SMP Negeri 143 Jakarta
Utara. Diperoleh data siklus sebagai berikut:
1. Deskripsi Data
Siklus I
Pada siklus 1 terdiri dari 4 tahap tindakan. Tahap – tahap tindakan
dalam siklus 1 terdiri dari :
a.
Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
1)
Menyiapkan
perangkat pembelajaran seperti silabus rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja
peserta didik, lembar skor tim, lembar rangkuman tim, soal – soal kuis , alat evaluasi
pembelajaran, dan instrument penelitian seperti panduan wawancara, lembar
observasi pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan tutor sebaya dan angket peserta
didik setelah kegiatan
belajar mengajar.
2)
Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan obsever. Peneliti sebagai
pelaksanan tindakan. Obsever bertugas untuk mengisi lembar observasi
pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan diskusi
kelompok.
3)
Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran seperti
: karton, spidol, media power poin, gambar,.
b.
Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 terbagi menjadi 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2012. Pada awal tatap muka, guru menjelaskan materi sesuai dengan
rencana pengajaran pada pertemuan dengan pembelajaran dibantu oleh teman sebayanya
(tutor sebaya) selama 15 menit.
Pada kegiatan inti, guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 6 kelompok belajar yang terdiri dari 6 orang peserta didik secara heterogen (ada yang pintar, sedang dan kurang). Guru
mengarahkan agar peserta didik berkumpul
sesuai dengan daftar kelompok. Pada saat pembentukan kelompok, peserta didik agak ribut dan ramai. Hal ini dikarenakan ada
beberapa peserta didik yang tidak
mau dikelompokan dengan teman yang lainnya selain teman sebangkunya. Guru
membagikan bagian materi berupa pokok bahasan pada tiap – tiap kelompok belajar. Kemudian tiap – tiap
kelompok mendiskusikan materi yang ditugaskan guru. Ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam kelompoknya. Guru
membimbing masing – masing kelompok dalam menyelesaikan tugasnya yang dibantu oleh
teman sebayanya. Setelah
diskusi, tiap peserta didik dalam satu
kelompok menunjukan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah
diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Ada
satu atau dua orang peserta didik pada masing – masing kelompok yang kurang memperhatikan dan
tidak peduli terhadap penjelasan
temannya.
Foto di atas menunjukan diskusi antar sesama anggota kelompok. Masih
ada satu orang peserta didik yang kurang memperhatikan untuk bekerja sama dan tidak peduli terhadap penjelasan temannya sehingga yang bekerja hanya
sebagiannya saja, motivasi peserta didik masih rendah.
Guru meminta satu atau dua kelompok mempersentasikan hasil diskusi
sekaligus menjawab pertanyaan kelompok lain bila ada. Guru meminta tiap – tiap
kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Guru memberikan umpan balik atas kegiatan
diskusi kelas dan memberikan cara untuk mengerjakan soal latihan. Kegiatan ini
berlangsung selama 55 menit.
Pada kegiatan penutup guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab secara lisan. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pelajaran. Guru mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari lagi materi yang mereka telah
pelajari untuk persiapan sistem tutor sebaya secara bergantian tiap
kelompok pada pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup ini
berlangsung selama 10 menit.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 17 Februari 2012 jam ke 5-6.
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang berupa guru
mengecek kembali pengetahuan awal peserta didik tentang interpretasi peta. Guru menjelaskan skor yang diperoleh dalam kuis dan memotivasi peserta didik tentang pentingnya skor kemajuan individu dalam
kelompok. Kegiatan pendahuluan berlangsung selama 15 menit.
Pada kegiatan inti setiap kelompok menyiapkan presentasi hasil
diskusi dengan dibagi dua orang sebagai tutor sebaya dan yang lainnya sebagai
anggota atau siswa. Setelah dibagi kemudian hasil kerja kelompok ditempel pada
dinding kelas. Setalah itu guru membuat sistem bergantian kunjungan ari
kelompok satu ke kelompok lainnya. Pada pelaksanaan yang menjadi anggota saling
bertukar tempat menuju kelompok lainnya untuk menerima materi dari teman
sebayanya. Kegiatan ini berlangsung selama 60 menit.
Dari foto diatas menunjukkan satu atau dua orang
dari setiap kelompok menjadi tutor sebaya untuk memberikan penjelasan materi
kelompoknya kepada kelompok lain, suasana pada siklus I pertemuan kedua masih
ada beberapa siswa kurang memperhatikan dan kurang bergairah dan ada juga siswa
sebagai tutor sebaya masih bercanda.
Pada kegiatan penutup guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan mengadakan evaluasi hasil presentasi
siswa sebagai tutor sebaya. Ternyata banyak siswa yang
masih kurang mengerti dan sebagian siswa minta diulangi lagi untuk memantapkan
hasil belajarnya.
c.
Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan dan
penilaian terhadap guru dan peserta didik. Pengamatan dan penilaian terhadap peserta didik dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar
aktivitas peserta didik saat KBM.
Hasil perolehan skor aktivitas peserta didik dalam Kegiatan Belajar Mengajar selama siklus pertama pertemuan satu dan dua dapat dilihat pada tabel 2 yaitu sebagai berikut
:
Tabel 2
Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta
No
|
Nilai
|
Jmlh
Siswa
|
Jmlh
Nilai
|
Kriteria
|
Ket
|
||||
Sgt
Krg
|
Kurang
|
Cukup
|
Baik
|
Sgt
Baik
|
|||||
1
|
40
|
8
|
320
|
22.2
%
|
|
|
|
|
Nilai
Rata-rata kelas = 2030 : 36 = 56.38
|
2
|
50
|
7
|
350
|
|
19.5
%
|
|
|
|
|
3
|
60
|
14
|
840
|
|
|
38.9
%
|
|
|
|
4
|
70
|
4
|
280
|
|
|
|
11.1
%
|
|
|
5
|
80
|
3
|
240
|
|
|
|
|
8.3
%
|
|
Jumlah
|
36
|
2030
|
22.2
%
|
19.5
%
|
38.9
%
|
11.1
%
|
8.3
%
|
Grafik
1
Kriteria Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX
SMP
Negeri 143 Jakarta pada Siklus I
Grafik
2
Presentasi
Hasil Pembelajaran IPS
Kelas IX
SMP
Negeri 143 Jakarta Pada Siklus
I
Berdasarkan tabel. 2. Nilai rata-rata mata
pelajaran IPS kelas IX-8 pada Siklus I adalah 56.38 masih dibawah nilai
kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS 70. Sebanyak 8 orang peserta
didik (22.2 %) masih mendapat perolehan nilai dengan kriteria sangat kurang.
Sebanyak 7 orang peserta didik (19.5 %) mendapat perolehan nilai kriteria
kurang dan hanya 14 orang peserta didik (38.9 %) yang mendapat perolehan nilai
dengan kriteria cukup. Ini berarti bahwa peserta didik yang sudah memahami
materi pelajaran IPS kompetensi Interpretasi Peta dengan metode tutor sebaya
masih sangat sedikit hanya 19.4 % nya saja. Selebihnya 80.6 % belum memahami
materi pelajaran IPS yang disampaikan dengan metode tutor sebaya sehingga masih
diperlukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar pada siklus II.
Tabel 3
Nilai Rata-rata Aktivitas Peserta
Didik Kelas VI
SDN Semper Barat 14 pada Siklus I
o
|
Nilai
|
Jmlh
Siswa
|
Jmlh
Nilai
|
Kriteria
|
Ket
|
||||
Sgt
Krg
|
Kurang
|
Cukup
|
Baik
|
Sgt
Baik
|
|||||
1
|
40
|
5
|
200
|
13.9
%
|
|
|
|
|
Nilai
Rata-rata kelas = 1970 : 36 = 54.72
|
2
|
45
|
3
|
135
|
8.3
%
|
|
|
|
|
|
3
|
50
|
6
|
300
|
|
16.7
%
|
|
|
|
|
4
|
55
|
10
|
550
|
|
27.8
%
|
|
|
|
|
5
|
60
|
4
|
240
|
|
|
11.1
%
|
|
|
|
6
|
65
|
3
|
195
|
|
|
8.3
%
|
|
|
|
7
|
70
|
5
|
350
|
|
|
|
13.9
%
|
|
|
Jumlah
|
36
|
1970
|
22.2
%
|
44.5
%
|
19.4
%
|
13.9
%
|
|
|
Grafik 3
Kriteria Aktivitas Peserta Didik
Kelas VI
SDN Semper Barat 14 pada Siklus I
Grafik
4
Presentasi
Aktivitas Peserta Didik Kelas VI
SDN
Semper Barat 14 Pada Siklus I
Berdasarkan tabel 3 diperoleh
presentasi aktivitas peserta didik pada siklus I, sebanyak 8 peserta didik (22.20 %) termasuk kriteria sangat kurang, 16
pserta didik (44.50 %) kurang, dan hanya 7 orang peserta didik (19.40 %) yang termasuk kriteria cukup (mau
bekerja sama, berinisiatif, penuh perhatian dan bekerja sistematis ). Ini
berarti masih perlu dilakukan perbaikan pada siklus II.
Dari hasil observasi ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam
pengelolaan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1)
Sebagian
kelompok masih ada yang belum memahami langkah – langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode tutor sebaya secara
utuh dan menyeluruh.
2)
Masih ada
kelompok yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah
ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok kurang serius dalam belajar.
3)
Guru kurang
memotivasi peserta didik dalam
belajar dan kurang membimbing seluruh kelompok dalam kegiatan kelompok sehingga
tidak semua peserta didik terlibat
dalam kegiatan kelompok.
4)
Masih ada
kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti dan observer saling memberikan
masukan agar siklus berikutnya lebih baik, maka pada pelaksanaan siklus II
dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :
1)
Membantu
kelompok yang belum memahami langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
2)
Memberikan
motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode tutor sebaya.
3)
Lebih
intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam kegiatan kelompok.
4)
Berusaha
memberikan bimbingan yang merata pada semua kelompok sehingga tidak ada
kelompok yang merasa tidak diperhatikan oleh guru dan semua peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode tutor sebaya.
5)
Memberi
pengakuan atau penghargaan (reward).
6)
Temuan
hasil penelitian.
d.
Temuan
Hasil Penelitian
Sesuai dengan hasil refleksi pembelajaran siklus I. Temuan hasil
siklus diuraikan menjadi dua bagian yaitu :
1)
Temuan
penelitian pada tahap pelaksanaan pembelajaran.
2)
Temuan
penelitian pada hasil pembelajaran.
Temuan penelitian
pada tahap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
tutor sebaya sebagai
berikut : Pertama, guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran dengan
menggunakan metode tutor
sebaya Kedua, guru kurang memotivasi peserta didik dalam belajar mengajar dan
kurang membimbing seluruh kelompok sehingga tidak semua peserta
didik terlibat dalam
kegiatan kelompok. Ketiga, peserta didik
belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan metode tutor sebaya dan aktivitas peserta
didik dalam KBM hanya
menyapai rata – rata 54.72 % dari 100% atau sekitar 12 orang dari 36 peserta
didik. Keempat, masih ada peserta didik
yang kurang mampu dalam mempersentasikan kegiatan dan belum bisa menyelesaikan
tugas dengan waktu yang telah ditentukan.
Temuan penelitian
pada hasil pembelajaran adalah rata – rata hasil ulangan setelah menggunakan
model pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya mendapatkan hasil yang
kurang yakni 56.38.
Hal ini yang mendorong dilanjutkan pada siklus II.
2.
Deskripsi Data Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus II ini terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi serta replaning.
a.
Perencanaan
Perencanaan
pada siklus II berdasarkan perencanaan ulang siklus pertama yaitu :
1)
Membantu
kelompok yang belum memahami langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.
2)
Memberikan
motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode tutor sebaya.
3)
Lebih
intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam kegiatan kelompok.
4)
Berusaha
memberikan bimbingan yang merata pada semua kelompok sehingga tidak ada
kelompok yang merasa tidak diperhatikan oleh guru dan semua peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode tutor sebaya.
5)
Memberi
pengakuan atau penghargaan (reward) berupa kata-kata sanjungan atau
lainnya.
6)
Menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya,lembar kerja peserta didik, dan observer.
7)
Menyiapkan
instrument penelitian yang digunakan dalam siklus II.
b.
Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II terbagi menjadi 2 kali pertemuan.
Pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 2 Maret 2012. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan
kegiatan pendahuluan yang berupa mengecek pengetahuan peserta didik dan
hasil pekerjaan kelompok. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik tentang pentingnya belajar secara kelompok,
serta menjelaskan materi yang akan dipelajari. Kegiatan pendahuluan berlangsung
selama 10 menit.
Pada kegiatan inti
guru meminta peserta didik
berada dalam kelompok masing – masing, sesuai dengan data yang telah ada. Peserta
didik terbagi menjadi 2 bagian kembali
1 atau 2 orang menjadi tutor dan yang lainnya sebagai siswa, setelah itu guru
membuat rencana perjalanan setiap kelompok. Dalam kegiatan setiap kelompok yang
diwakili oleh temannya sebagai siswa bergantian mengunjungi kelompok lainnya
untuk mencatat, mendengar penjelasan dari tutor kelompok yang dikunjunginya
setelah itu diberikan tanya jawab dari ulasan materi tersebut.
Dari foto diatas
terlihat aktivitas siswa pada saat siklus II, siswa sebagai tutor menjelaskan
materi kelomponya kepada siswa dari kelompok lain, kemudian yang menjadi siswa
menyimak, mendengarkan serta mencatat apa yang diterangkan dari temannya,
kemudian menanyakan yang dia tidak mengerti.
Setelah selesai
diskusi, setiap peserta didik dalam
satu kelompok saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah
diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Tiap
– tiap dari anggota kelompok mendengarkan penjelasan temannya dengan sungguh –
sungguh.
Guru mengingatkan
kembali pada peserta didik
bahwa saat diskusi kelompok, semua peserta didik harus saling bekerja sama. Agar
semua peserta didik
terlibat aktif, baik saat penjelasan materi oleh temannya sebagai tutor, tiap –
tiap anggota kelompok mengajukan pertanyaan.
Sebagaian besar peserta
didik merasa
termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentasi dari tutor kelompok
lain. Guru meminta masing – masing kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Guru
memberikan umpan balik atas kegiatan diskusi kelas. Kegiatan ini berlangsung
selama 60 menit.
Suasana pembelajaran
sudah mengarah pada pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya. Tugas yang
diberikan guru kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja peserta
didik mampu
dikerjakan dengan baik. Peserta didik dalam
satu kelompok menunjukan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang
ditugaskan oleh guru melalui tanya jawab, diskusi maupun penjelasan tutor
sebayanya dari anggota kelompok. Suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan sudah mulai tercipta.
Pada kegiatan penutup
guru mengajak peserta didik
melakukan refleksi dengan mengadakan tanya jawab secara lisan. Guru bertanya
tentang materi yang telah dipelajari secara lisan pada peserta
didik yang ditunjuk.
Guru meminta peserta didik
membuat kesimpulan dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari kembali materi
yang telah dipelajari untuk persiapan kuis pada pertemuan berikutnya. Kegiatan
penutup ini berlangsung selama 10 menit.
Pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Rabu 7 Maret
2012, kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengecek pengetahuan awal peserta
didik. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik tentang pentingnya skor
peningkatan individu dalam kelompok mereka. Kegiatan ini berlangsung selama 10
menit.
Pada kegiatan inti peserta
didik mengerjakan
soal kuis yang dikerjakan secara individu. Guru bersama peserta
didik melakukan
perhitungan skor kuis. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang
mendapatkan skor tim tinggi. Kegiatan inti berlangsung selama 60 menit. Dan sebagai
penutup guru memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta didik yang
sudah belajar dengan antusias, semangat, dan mendapatkan nilai ulangan diatas
KKM dengan memberika reward bagi siswa yang berprestasi.
c.
Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, diadakan pengamatan dan
penilaian terhadap guru dan peserta didik. Pengamatan dan penilaian terhadap guru dan peserta didik dilakukan oleh observer dengan mengisi
instrument yang telah disiapkan yang meliputi observasi kegiatan guru dan peserta didik saat kegiatan belajar mengajar.
Hasil observasi aktivitas dalam KBM selama siklus II dapat dilihat
pada tebel berikut :
Tabel
4
Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta Pada
Siklus II
No
|
Nilai
|
Jmlh
Siswa
|
Jmlh
Nilai
|
Kriteria
|
Ket
|
||||
Sgt
Krg
|
Kurang
|
Cukup
|
Baik
|
Sgt
Baik
|
|||||
1
|
55
|
1
|
55
|
|
2.8
%
|
|
|
|
Nilai
Rata-rata kelas = 2885 : 36 = 80.13
|
2
|
60
|
2
|
120
|
|
|
5.6
%
|
|
|
|
3
|
70
|
7
|
490
|
|
|
|
19.4
%
|
|
|
4
|
80
|
12
|
960
|
|
|
|
|
33.3 %
|
|
5
|
90
|
14
|
1260
|
|
|
|
|
38.9 %
|
|
Jumlah
|
36
|
2885
|
|
2.8
%
|
5.6 %
|
19.4%
|
72.2 %
|
Grafik 5
Kriteria Hasil Pembelajaran IPS
Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada Siklus II
Grafik
6
Presentasi
Hasil Pembelajaran IPS Kelas IX-8
SMP
Negeri 143 Jakarta Pada Siklus II
Berdasarkan tabel 3 Nilai
rata-rata mata pelajaran IPS kelas IX-8 pada siklus II adalah 80.13 lebih
tinggi dari nilai KKM mata pelajaran IPS (70). Hanya tinggal 3 orang peserta
didik (8.4 %) yang termasuk kriteria kurang dan 7 orang peserta didik (19.4 %)
dapat memperoleh nilai baik dan 26 orang peserta didik (72.2 %) memperoleh
kriteria sangat baik. Ini berarti metode tutor sebaya yang digunakan dalam
pembelajaran IPS memang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas
IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta.
Tabel 5
Nilai Rata-rata Aktivitas Peserta
Didik Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada
Siklus II
No
|
Nilai
|
Jmlh
Siswa
|
Jmlh
Nilai
|
Kriteria
|
Ket
|
||||
Sgt
Krg
|
Kurang
|
Cukup
|
Baik
|
Sgt
Baik
|
|||||
1
|
50
|
2
|
100
|
5.6
%
|
|
|
|
|
Nilai
Rata-rata kelas = 2588 : 36 = 71.89
|
2
|
55
|
1
|
55
|
|
2.8
%
|
|
|
|
|
3
|
65
|
4
|
195
|
|
|
11.1
%
|
|
|
|
4
|
70
|
9
|
630
|
|
|
|
25
%
|
|
|
5
|
75
|
9
|
675
|
|
|
|
|
25
%
|
|
6
|
78
|
6
|
468
|
|
|
|
|
16.7
%
|
|
7
|
80
|
5
|
400
|
|
|
|
|
13.8%
|
|
Jumlah
|
36
|
2588
|
5.6
%
|
2.8
%
|
11.1
%
|
25
%
|
55.5
%
|
|
Grafik 7
Kriteria Aktivitas Peserta Didik
Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada
Siklus II
Grafik
8
Presentasi
Aktivitas Peserta Didik Kelas IX-8
SMP
Negeri 143 Jakarta Pada Siklus II
Berdasarkan tabel 4, diperoleh
nilai rata-rata aktivitas peserta didik pada siklus II 71.89 dengan kriteria baik dan sudah tidak
ada lagi peserta didik yang termasuk kriteria sangat kurang, hanya 3 peserta
didik (8.4 %) masuk kriteria kurang, selebihnya 33 (91.6 %) orang masuk
kriteria baik. Ini berarti metode tutor sebaya sesuai dengan kebutuhan dan
katerikteristik peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta aktif namun
kurang percaya diri.
B.
Pembahasan Persiklus Pembelajaran Matematika
Tabel 6
Perbandingan
Hasil Pembelajaran IPS kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta
Pada Siklus I
dan 2
NO
|
Siklus
|
Nilai
rata-rata Kelas
|
Kriteria
|
1
|
Siklus
I
|
56.38
|
Kurang
|
2
|
Siklus
II
|
80.13
|
Sangat
Baik
|
Grafik 9
Perbandingan Hasil Pembelajaran IPS
Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada
Siklus I dan II
Berdasarkan tabel 5 dan Grafik
3.1 perbandingan hasil pembelajaran IPS Kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta pada
siklus I dan Siklus II menunjukkan peningkatan nilai rata-rata, yaitu pada
siklus I hanya 56.38 termasuk kurang menjadi 80.13 termasuk kriteria sangat
baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode tutor sebaya yang
didukung oleh media pembelajaran yang baik mampu meningkatkan hasil
pembelajaran IPS kompetensi interpretasi peta pada peserta didik kelas IX-8 SMP
Negeri 143 Jakarta.
Peserta didik menjadi lebih
aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan bermakna.
Keberhasilan tersebut dapat
dilihat dari perbandingan nilai rata-rata hasil belajar dan nilai rata-rata
aktivitas peserta didik mulai dari siklus I dan siklus II yang semakin
meningkat pada tiap siklusnya hingga akhirnya mencapai nilai dengan baik.
Tabel 7
Perbandingan Nilai Rata-rata
Aktivitas Peserta Didik kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada
Siklus I dan II
NO
|
Siklus
|
Nilai rata-rata Aktivitas
|
Kriteria
|
1
|
Siklus I
|
54.72
|
Kurang
|
2
|
Siklus II
|
71.89
|
Baik
|
Grafik 10
Perbandingan Hasil Aktivitas
Peserta Diidk Kelas IX-8
SMP Negeri 143 Jakarta pada
Siklus I dan II
Berdasarkan tabel 6 dan Grafik
3.2 perbandingan nilai rata-rata aktivitas peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta menunjukkan
peningkatan nilai rata-rata, yaitu pada Siklus I hanya 54.72 termasuk kriteria
kurang menjadi 71.89 termasuk kriteria baik pada siklus II. Hal ini menunjukkan
bahwa metode tutor sebaya dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif,
kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan
bermakna.
Refleksi
Siklus II
Sesuai dengan hasil refleksi pembelajaran siklus II, temuan siklus
diuraikan menjadi 2 bagian yaitu :
1.
Temuan
penelitian pada tahap pelaksanaan pembelajaran.
2.
Temuan
penelitian pada hasil pembelajaran.
Temuan pada tahap pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan
metode tutor sebaya sebagai berikut:
Pertama, tingkat kemampuan peserta
didik dalam membangun kerjasama dalam masing – masing kelompok sudah meningkat
jika dibandingkan siklus I.
Kedua, peserta didik sudah mampu berpartisipasi dan mempresentasikan
kegiatan dengan baik.
Ketiga, rata – rata skor aktivitas peserta didik dalam KBM meningkat
dibandingkan siklus I dari rata – rata skor 54.72 pada siklus I menjadi 71.89.
Keempat, tingkat kemampuan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran
dengan menggunakan metode tutor
sebaya meningkat jika dibandingkan siklus I.
Kelima, guru sudah mampu membimbing peserta didik secara intesif pada
saat pembelajaran.
Keenam, aktivitas guru meningkat dari 61,36% pada siklus I menjadi
79,54% pada siklus II.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Metode
tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar IPS kompetensi interpretasi peta pada
peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 143 Jakarta. Hal ini terbukti dari nilai
belajar IPS peserta didik kelas IX-8 yang meningkat pada tiap siklusnya (Siklus
I = 56.38 Siklus II = 80.13) pada siklus II memperoleh nilai rata-rata kelas
yang lebih tinggi dari nilai KKM mata pelajaran IPS 75 dan termasuk kriteria
sangat baik.
2.
Metode
tutor sebaya sesuai dengan kebutuhan karakteristik paserta didik kelas IX-8 SMP
Negeri 143 Jakarta yang energik dan aktif. Hal ini terbukti dari nilai
rata-rata aktivitas peserta didik yang meningkat pada tiap siklusnya (Siklus I
= 54.72 Siklus II = 71.89). Pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata aktivitas
peserta didik yang tinggi dan termasuk kriteria baik.
B.
Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh selama penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan maka peneliti
mengajukan beberapa saran untuk perbaikan antara lain :
1.
Penerapan
metode tutor sebaya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
peserta didik agar dapat berhasil dengan baik.
2.
Guru
harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan melalui pemilihan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat
memberikan hasil belajar yang baik.
3.
Kepala
Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah dan guru agar lebih meningkatkan sarana
prasarana, fasilitas belajar dan pelayanan sehingga proses belajar lebih
kondusif dan akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ali
Muhammad.1987.Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru.
Arsyad Azhar.1997. Media Pembelajaran. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Arikonto
Suharsimi.1988. Pengelolaan Kelas dan siswa. Jakarta: CV. Rajawali.
_____________.1990.
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bina Aksara
_____________.1998.Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Danim
Sudarwan.2008.Media Komunikasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan
belajar.Bandung.Tarsito.
Hudojo Hrman.1990. Strategi Mengajar Belajar
Matematika. Malang:IKIP Malang.
Hazar Ibnu. 1999.
Dasar-dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan. Jakarta;
raja Grafindo Persada.
Hasan Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan
Statistik. Jakarta, Bumi Aksara.
Irianto Agus. 2006. Konsep Dasar Statistik.
Jakarta: Kencana.
Nasution. 1992. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta:Bina Aksara.
Purwanto Ngalim M.1990.Psikologi
Pendidikan.Jakarta:Remaja Rosda Karya
Qurtubi, Ahmad. 2009. Perencanaan System Pengajaran. Jakarta: PT.
Bintang Harapan Sejahtera.
__________. 2009.Tekhnologi dan media Pendidikan.Jakarta:PT.Bintang
Harapan Sejahtera.
Rasyad Aminudin.2003. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.
Ruseffendi
ET.1980.Pengajaran Matematika Modern. Bandung:Tarsito.
Roestyah
NK.1991.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Aneka
Cipta:IKAPI.
Sadiman
S Arief.2003. Media Pendidikan Penegertia, Pengembangan dan Pemanfaatannya.Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Surya Muh.1998. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Pembangunan Jaya.
Surakhmad
Winarno.1990. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Edisi V. Bandung:Tarsito.
Sujana
Nana.1989.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Rosda Karya.
_____________.1989.Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses
Belajar Mengajar.Bandung.Sinar Baru.
Sugiyono.
2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.
Silverius
Suke. 1997. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik.Jakarta :Grasindo.
Sallamah
Umi. 2007. Membangun Kompetensi Matematika, Solo, Tiga Serangkai.
Uzer Usman Moh.1995.Menjadi Guru Profesional,Bandung,
Remaja Rosda Karya.
Wahyudin.2002. Ensiklopedi Matematika, Depdiknas.
Yusuf Hadi Miarso. 2004. Managemen
Tekhnologi Pendidikan. Jakarta:Perdana Media.